Kenapa Ya, Kok Udah Semester Tua Belum Juga Wisuda?

Dulu, pertama kali memasuki dunia perkuliahan aku cukup kaget berkenalan dengan senior-senior yang jumlah semesternya mencapai 14. Dalam benakku selalu bertanya-tanya, kok bisa ya belum wisuda juga padahal udah semester mentok alias semester terakhir? Tetapi ya dalam hati aja tanyanya karena takut salah bicara dan menyinggung perasaan seniorku itu. Meskipun ketika ditanya mahasiswa baru lain jawaban mereka selalu santai tetapi dalam hati tiada yang tahu pasti isinya bagaimana.

Lambat laun, aku bertambah semester. Semakin lama semakin akrab dengan teman-teman yang belum lulus aku semakin memahami apa yang dialam merekai. Kalau mendengar komentar negatif dari dosen-dosen dan mahasiswa lain yang lulus cepet, cemoohan yang sering terlontar ya dianggap “malas” dan “tidak disiplin”. Tapi, memangnya betul semuanya begitu? Hmmm, beberapa orang mungkin ada ya yang malas masuk kuliah dan jadwalnya amburadul sehingga tidak disiplin. Namun, sebagian besar masalahnya bukan karena malas.  

Beli Buku: Tetap Keren di Segala Kondisi Karya Lucius A.S Harga 50 RIBUAN dan Gratis Ongkos Kirim Lewat Shopee 

Sependek yang aku tahu, alasan yang melatarbelakangi sampai lama lulus itu berbagai macam. Ya, namanya alasan memang banyak kan ya? Dan itulah yang menjadi landasan agar aku tidak menggeneralisir semuanya sama dan menghakimi apa yang terjadi pada mereka. Kalau kamu penasaran dan ingin memahami mereka juga, kamu bisa simak beberapa alasannya berikut ini.

Kondisi Finansial Tidak Stabil

Beberapa kakak tingkatku dan teman seangkatanku memang ada yang dalam kondisi keuangan tidak stabil. Mereka yang dalam keadaan seperti ini biasanya menjalani kuliah sambil kerja. Kadang, karena sulitnya mencari uang, tabungan mereka tidak cukup untuk membayar UKT. Jadi, terpaksa ambil cuti kuliah. Ada beberapa dosen yang baik hati dengan meminjamkan sejumlah uang untuk menalangi UKT mereka yang kekurangan, tetapi tidak semuanya bisa mendapatkan kebaikan itu. Selain karena masalah keuangan itu ranah yang sangat privat, juga mereka tak punya akses serta keberanian pinjam uang ke dosen. Biasanya, yang mendapat bantuan dari dosen ini karena punya kedekatan yang dibangun melalui organisasi dan tidak semua mahasiswa yang kesulitan dana mengikuti organisasi. Mungkin karena waktunya dipakai untuk kerja, jadi mereka tidak bisa mengikuti kegiatan organisasi.

Masalah Psikologis

Di antara mereka ada juga yang memiliki permasalahan psikologis seperti mengalami ketakutan untuk mengikuti perkuliahan karena bermasalah dengan dosen dan teman dan mengalami stress/kecemasan saat mengerjakan skripsi. Beberapa orang ini memilih untuk memendam sendiri masalahnya dan tidak mendapatkan solusi yang tepat dan cepat. Terkadang, tidak semua orang memiliki pengalaman yang menyenangkan saat memasuki ruang kuliah dan tidak semua orang siap menghadapi skripsi dengan optimis. Ada dari mereka yang bermasalah dengan dosen sehingga tidak masuk kuliah, ada yang bermasalah dengan teman sehingga tidak masuk kuliah, dan ada juga yang stress mengerjakan skripsi sehingga menunda pengerjaannya dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.

Masalah Keluarga

Beberapa temanku ada juga yang sampai tidak melanjutkan kuliah karena kondisi keluarganya yang bermasalah. Ada dari mereka yang orang tuanya bercerai sehingga ia merasa kehilangan arah dan kehilangan sumber dukungan dana. Lagi-lagi, tidak semua orang bisa menghadapi masalah keluarga yang pelik dengan sabar dan ikhlas. Beberapa orang mengalami gejolak dalam kehidupannya hingga kuliahnya menjadi korban.  

Baca Buku Ini Saat Kau Lelah 

Kesulitan dalam Mengerjakan Skripsi

Skripsi memang memiliki jalan terjal yang harus dihadapi, setiap skripsi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Ada yang mengalami kesulitan mencari judul sehingga harus bolak-balik mencari judul lain dan mengantre lagi untuk mendapatkan persetujuan. Ada juga yang mengalami kesulitan dalam referensi serta ada juga yang mengalami kesulitan dalam proses penelitian dan analisis data. Jadi, memang ada skripsi yang membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya karena mahasiswa  tersebut mengalami kesulitan dalam proses penyelesaian.

Masalah Idealisme

Ada juga mahasiswa yang membuat skripsi harus ideal dan sempurna. Memang baiknya begitu, skripsi dikerjakan seideal mungkin. Tetapi kan... ideal yang dianut mahasiswa satu dengan lainnya berbeda. Tingkat kesempurnaan dan ideal yang dicari berbeda-beda. Aku pernah menemukan mahasiswa yang seperti ini. Memang kualitas penelitiannya nggak main-main tapi ya itu... waktunya lama banget karena merasa tidak puas terus menerus.

Itulah beberapa alasan yang aku temui saat bertemu dengan mereka yang lulus dengan memaksimalkan masa studi. Aku sendiri, lulus dengan 10 semester dengan alasan menemukan kesulitan dalam penelitian. Kalau kamu pernah menemukan alasan apa dalam mengejar kelulusan?

Comments

Populer

Menulis Sebagai Jalan Menenangkan Diri

Teori Harapan

Psikologi pada Masa Yunani Kuno

Apakah Rasa Sepi Bisa Dilenyapkan?

Nalar Kritis dan Gerakan Mahasiswa Era Sekarang

Gejala-gejala Avoidant Personality Disorder (Gangguan Kepribadian Menghindar)

Bagaimana Kepribadian yang Sehat Itu?

Budaya Organisasi dan Bagaimana Mempertahankannya