Aku cukup lelah minggu ini, banyak hal yang membuatku tak terlalu mengurus tubuh kurusku. Sejenak aku merenung, mengatur napasku, dan mencoba menenangkan pikiranku. Konsep diri yang aku canangkan masih berantakan, terlalu idealis, terlalu jauh untuk dicapai, dan masih terlalu rumit untuk direalisasikan. sumber: www.kolomsatu.com Beberapa waktu terakhir aku sengaja mengeyampingkan urusan asmara. Jujur, langkah tersebut memudahkan gerakanku. Aku tidak tahu apakah caraku salah dalam memperjuangkan seseorang yang menurutku istimewa. Namun begitu, aku selalu percaya bahwa cinta akan membawa tuannya memperjuangkan kebahagiaan untuk seseorang yang dicintainya. Bukankah aku sering mengatakan bahwa semua tindakan memiliki konsekuensi? Termasuk terkait cinta? Bukankah konsekuensi selalu ada? tetapi, aku tidak peduli. Aku tidak takut dengan konsekuensi, karena nyatanya konsekuensi yang membuat hidup seseorang semakin kokoh. Rencana selanjutnya bukan terkait asmara, aku masih punya
Pengertian Harapan Menurut C.R Synder, harapan didefinisikan sebagai proses dari pemikiran satu tujuan, dengan motivasi untuk mendapatkan tujuan-tujuan tersebut ( agency ), dan cara-cara untuk meraih tujuan-tujuan tersebut ( pathways ). Seperti contoh, harapan bukanlah sebuah emosi melainkan sebuah pengertian sistem motivasi secara dinamis. Dalam hal ini, emosi mengikuti kesadaran dalam proses meraih tujuan. Harapan juga dapat berarti sebagai bentuk situasi persilangan yang berhubungan secara positif dengan harga diri, kemampuan menyelesaikan masalah, mengendalikan pemikiran, optimisme, kecenderungan positif dan harapan positif. Snyder (1994) mengungkapkan bahwa harapan adalah keseluruhan daya kehendak ( willpower/agency ) dan strategi ( waypower/pathway ) yang dimiliki individu untuk mencapai sasaran ( goal ). Bila seseorang tidak memiliki ketiga komponen tersebut, hal itu tidak bisa disebut sebagai harapan. Farran, Herth, dan Popovich (1995) menyimpulkan bahwa harapan terbe
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno ( Psychē yang berarti jiwa) dan logos yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis , psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa . Menurut J. B. Watson, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsangan. Sedangkan Wilhem Wundt, psikologi adalah ilmu yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul pada diri manusia, seperti perasaan panca indra, pikiran, feeling, dan kehendak. Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi memiliki perjalanan yang sangat panjang. Konsep psikologi sendiri sudah dibangun sejak zaman Yunani Kuno atau pada masa filsuf-filsuf seperti Aries Toteles, Plato, Thales, dan lain sebagainya. Pada masa ini psikologi memang belum menjadi ilmu yang mandiri, akan tetapi rumusan tentang jiwa sudah mulai dibahas pada jaman filsuf ini. Filsafat sudah membahas gejala-gejala kejiwaan sejak
"Di tengah banyak orang aku seringkali merasa sendiri. Kesepian tak hilang meskipun aku menemukan keramaian. Ternyata, mengurangi sepi bukan berarti mendatangi tempat ramai yang gaduh. Aduh, bagaimana ini, jiwaku terkoyak-koyak karena selalu merasa sendirian!" Pernahkah kamu merasa demikian? Tiba-tiba di tengah gelak dan tawa orang-orang di sekelilingmu, hatimu terasa lengang, seperti ada kosong yang datang. Tak tenang meskipun bibirmu tertawa dan gurat wajahmu menampilkan raut bahagia. Topeng yang kamu kenakan di depan semua orang itu, yang kau sebut sepi dalam malam-malam panjang, menyembunyikan sedihmu dalam tawa hambar. Sumber:pixabay.com Apakah pernah kau tanyakan pada dirimu sendiri? Mengapa hatimu bisa sesedih itu? Sepi yang mengancam hari-harimu membuatmu lari pada layar biru; smartphone- mu. Mengunggah kode-kode dalam story yang bahkan semua orang tak peduli. Apalagi yang sengaja kau kelompokkan pada fitur close friends nyatanya juga tak segan meng
Gerakan mahasiswa merupakan orientasi dari segala bentuk usaha mahasiswa untuk menuju keadaan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita dan harapan segenap rakyat Indonesia. Dewasa ini gerakan mahasiswa mengalami perubahan. Jika pada saat orde lama dan orde baru nalar kritis mahasiswa benar-benar kental, namun di era sekarang nalar kritis mahasiswa mulai menurun sehingga gerakan-gerakan mahasiswapun banyak yang tidak terarah. Selain nalar kritis yang mulai menurun, kesadaran sosial mahasiswa juga semakin luntur. Kecanggihan teknologi membuat banyak orang tidak mempedulikan lagi lingkungan sekitarnya, tidak terkecuali mahasiswa. Di zaman modernisasi seperti sekarang, orang-orang lebih sibuk dengan gadget nya dibandingkan dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat. Kesadaran sosial dalam gerakan mahasiswa sangat penting, dengan kesadaran sosial yang tinggi maka gerakan-gerakan mahasiswa yang tercipta pasti akan memihak kepada rakyat. Nalar Kritis dan Kesadaran Sosial Mahasisw
By. Google Menurut jurnal , C. A. Bartolini Sanislow, E. E., & Zoloth, E. C. (2012), Avoidant personality disorder , judul diagnostik 'Avoidant Personality Disorder ' pertama kali diperkenalkan ke dalam nomenklatur diagnostik resmi dengan DSM-III, yang diterbitkan pada tahun 1980. Di dalam DSM (DSM-III melalui DSM-IV-TR) Axis II, APD berada di 'Cluster C' Gangguan Kepribadian, bersama dengan Dependent dan Kriteria diagnostik DSM-IV-TR untuk kepribadian menghindar. Pola perambatan sosial yang meresap, perasaan tidak mampu, dan hipersensitivitas terhadap evaluasi negatif, dimulai pada awal masa dewasa dan hadir dalam berbagai konteks, seperti ditunjukkan oleh empat (atau lebih) dari berikut: 1. Menghindari kegiatan pekerjaan yang melibatkan kontak interpersonal yang signifikan, karena ketakutan akan kritik, ketidaksetujuan, atau penolakan. 2. Tidak mau terlibat dengan orang kecuali yang disukai 3. Menunjukkan pengekangan dalam hubungan int
Kepribadian yang sehat dirumuskan dengan arah seseorang untuk menjadi, bukan arah apa yang telah terjadi atau ada pada saat ini. Pengabaian terhadap studi tentang potensi manusia untuk pertumbuhan sudah lama terjadi. Hal ini karena pertama-tama dalam psikologi berpusat pada memeriksa sakit jiwa bukan kesehatan jiwa. Namun, akhir-akhir ini, para ahli psikologi mulai mengakui kapasitas berkembang dan bertumbuh dalam kepribadian manusia. Yang mana “para ahli pertumbuhan” ini kebanyakan memandang diri mereka sebagai para ahli psikologi humanistik. Psikologi pertumbuhan memiliki pandangan yang berbeda dengan pandangan behavioristik dan psikonalisis. Ahli-ahli psikologi pertumbuhan memberikan kritikan terhadap bentuk-bentuk psikologi tradisional tersebut. Menurut mereka, behaviorisme dan psikoanalisis memberikan pandangan yang terbatas terhadap kodrat manusia. Misalnya, dalam behaviorisme mereka mengkritisi bahwa manusia seperti mesin yang memiliki sisitem kompleks, tersusun baik, ter
Budaya organisasi dibentuk oleh filosofi dari pendiri organisasi dengan melalui kriteria yang dianut, kemudian ditetapkan oleh manajemen puncak ( top management ), yang implementasinya dilakukan dengan cara disosialisasikan ke seluruh elemen organisasi (proses transformasi budaya ke seluruh anggota organisasi), setelah diseleksi dengan kriteria tertentu yang telah disepakati bersama berdasarkan nilai, norma, dan asumsi yang bersumber dari filosofi pendiri organisasi. sumber foto: http://yyepez.blogspot.com Dengan kata lain, budaya organisasi diciptakan oleh pendiri organisasi/perusahaan atau pimpinan paling atas sebagai falsafah dan strategi yang ditetapkan menjadi petunjuk dan pedoman anggota organisasi dalam melaksanakan seluruh aktifitas atau dalam menjalankan tugas. Bagaimana mempertahankannya? Dalam upaya mempertahankan budaya organisasi, Robbins (1996) menjelaskan terdapat tiga kekuatan yang memainkan bagian sangat penting dalam mempertahankan suatu budaya,
Comments
Post a Comment