Sejarah Agama & Bangsa Yahudi

Buku minggu ini yang menarik perhatianku ialah buku dengan judul Sejarah Agama & Bangsa Yahudi. Entah, memang akhir-akhir ini aku begitu tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan Yahudi, kajian agama dan sejarahnya. Bahasan mengenai Yahudi tidak akan terlepas dari konflik antara Israel dan Palestina yang merupakan konflik dunia internasional yang terlama karena berlansung lebih dari setengah abad serta melibatkan banyak negara Arab dan Barat. Begitupun mengkaji sejarah Israel  tidak terlepas dari Sejarah Yahudi. Israel dan Yahudi bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan satu sama lain.


            Sejarah Yahudi, berawal sejak zaman Nabi Ibrahim yang memiliki dua orang putra, yakni Ismail dan Ishaq, kemudian dari keturunan Ishaq lahirlah Bani Israel. Ibrahim mampu melepaskan diri dari kekafiran dan menyembah berhala menuju penyembahan Allah yang trasenden. Tampil dengan revolusi pemikiran melalui protes terhadap tradisi masyarakat yang telah mapan, hingga membawanya pindah bersama keluarganya meninggalkan tanah airnya menuju Kanaan, sebuah tempat bersejarah bagi Bani Israel dan keturunannya yang kemudian hari dikenal dengan umat Yahudi.
            Umat Yahudi merasakan masa-masa jaya seperti zaman Daud dan Sulaiman dalam perjalanan panjang sejarahnya. Namun, pasca-Sulaiman mereka mengalami penindasan, penjajahan dan pengusiran (diaspora). Meski demikian, pada masa pengasingan mereka tetap eksis, sampai kemudian mampu menampilkan sebuah gerakan pembaharuan yang lebih dikenal dengan gerakan Zionisme yang dicetuskan oleh Herzl. Melalui perjuangan Zionisme, Israel dibentuk menjadi sebuah negara.
            Dalam perjalanan sejarahnya, gerakan Zionisme tidak terbatas pada gerakan keagamaan saja akan tetapi juga gerakan politik. Zionisme Politik hadir dengan ide pembaharuan dalam segala bidang yang bermuara pada ide kebangsaan. Mereka mengklaim Palestina sebagai wilayah leluhur mereka “tanah yang dijanjikan” Tuhan terhadap umat Yahudi.
            Negara Israel ialah sebuah negara yang diproklamasikan oleh para pendatang, melalui pengusiran, pembersihan etnis bangsa Palestina dan pelanggaran hukum internasional bukan diproklamasikan melalui perjuangan antikolonial. Konflik diantara Israel dan Palestina juga dipengaruhi oleh masalah primordial yang sudah berakar dan oleh adanya sentimen nasionalisme yang berbeda dari masing-masing pihak yang bersengketa. Konflik tersebut semakin kompleks karena dipicu oleh faktor religius. Paham Zionisme bangsa Yahudi, yaitu paham semangat kebangsaan yang kental dilandasi semangat keagamaan, telah menyulut semangat  keagamaan di pihak Palestina, terutama di kalangan umat Islam. Selain itu, ada banyak kepentingan yang lahir tumpang tindih yang ingin memainkan peran dan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.

            Buku  yang ditulis oleh Dra. Hermawati, M.A. ini dibahas secara komprehensif untuk menambah wawasan mengenai latar belakang terjadinya konflik tersebut dikaitkan dengan sejarah umat dan bangsa Yahudi. 

Semarang, 29 Agustus 2017

Comments

Populer

Menulis Sebagai Jalan Menenangkan Diri

Teori Harapan

Psikologi pada Masa Yunani Kuno

Apakah Rasa Sepi Bisa Dilenyapkan?

Nalar Kritis dan Gerakan Mahasiswa Era Sekarang

Gejala-gejala Avoidant Personality Disorder (Gangguan Kepribadian Menghindar)

Bagaimana Kepribadian yang Sehat Itu?

Budaya Organisasi dan Bagaimana Mempertahankannya