Strategi untuk Mengakhiri Penyesalan
Picture by Ayeey.com |
Penyesalan adalah sesuatu yang lumrah. Setiap orang pasti pernah merasakan
sebuah penyesalan. Akan tetapi, tidak semua orang mau bangkit dari
penyesalannya lalu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya. Penyesalan
yang panjang akan membuat seseorang rugi dan tidak bisa menatap masa depan.
Menyesal dengan cara yang bijaksana yaitu menyesal yang diiringi perbaikan diri
serta pembenahan kesalahan yang telah dilakukan. Tidak semua orang setelah
menyesal mereka akan gagal dan terus menerus merasa sedih. Namun, ada diantara
mereka yang menyesal dengan cara yang buruk. Menyesal lalu jatuh terpuruk,
meratapi semuanya lalu mengakhiri hidupnya dengan tragis. Keputus asaan adalah
wujud dari kehilangan harapan untuk mempercayai dirinya lagi bahwa sebenarnya
dia mampu lebih baik dan memperbaiki kesalahan itu.
Kunci untuk mempersurut rasa
penyesalan adalah dengan menjadi seorang yang pemaaf. Memaafkan kesalahan orang
lain dan memaafkan kesalahannya sendiri. Memaafkan orang lain mungkin terasa
lebih mudah dibanding dengan memaafkan diri sendiri. Berdamai dengan masa lalu,
memaafkan masa lalu, memaafkan kesalahan yang pernah dilakukan oleh diri kita
sendiri dan percaya bahwa masih ada kesempatan untuk memperbaiki cara hidup
agar apa yang kita inginkan bisa tercapai.
Berdamai dengan masa lalu.
Penyesalan sangat erat hubungannya dengan masa lalu. Kejadian yang membuat diri
seseorang merasa sedih, merasa terluka dan merasa tidak ada gunanya seringkali
teringat dibenak kebanyakan orang. Setelah mengingatnya kemudian akan merasa
sedih dan menyesal. Bahkan sebagian dari mereka ada yang menyerah lalu
menyalahkan taqdir dan mengakhiri hidupnya dengan sadis. Benarkah bunuh diri
bisa menyelesaikan masalah ? tentu jawabannya adalah tidak. Apa dengan kematian
masalah itu akan selesai? Tentu tidak. Justru akan menimbulkan masalah baru.
Dengan bunuh diri seseorang akan mewariskan masalahnya, akan meninggalkan luka
yang dalam dan solusi menjadi samar-samar.
Merangkai harapan baru adalah hal
tersulit setelah penyesalan itu datang. Bagaimana caranya hati seseorang bisa
percaya lagi terhadap dirinya sendiri atau orang lain bahwa kedepannya akan
lebih baik. Tidak sedikit orang yang merasa takut kesalahannya terulang lagi
lalu dia putus asa dan terus menerus menyesal tanpa perbaikan. Banyak harapan
lain yang harus diwujudkan, nasib bisa dirubah akan tetapi taqdir itu sesuatu
yang pasti. Tuhan menurunkan taqdir agar kita sadar bahwa semuanya telah
digariskan.
Belajar untuk merasa sembuh. Luka
masa lalu membuat seseorang kadang merasa jengkel. Berusahalah untuk belajar
berbahagia dengan keadaan sekarang. Menerima kenyataan pahit itu lebih baik
dari pada menolaknya lalu hidup dikhayalan yang tidak jelas. Hidup ini nyata
bukan impian, hadapi dengan mata terbuka dan hati yang terbuka.
Pemalang, 2 September 2014
Comments
Post a Comment