Film Favorit, Mendidik dan Menghibur!
Ngomong-ngomong soal film, beberapa bulan
terakhir aku memang sangat jarang menonton. Mengingat aku adalah tipe pemilih
ketika akan menonton film, memang ada beberapa genre film yang aku hindari
misalnya seperti horor. Aku lebih suka film yang mengandung kisah-kisah heroik,
pesan-pesan moral yang tinggi, dan film-film yang menghasilkan semangat baru
untuk penontonnya.
Rudy Habibie, salah satu film yang disutradarai oleh Hanung
Bramantyo ini menceritakan tentang masa muda putra bangsa yang jenius dan
visioner, B.J. Habibie. Film yang berhasil menarik jutaan penonton di tanah air
ini pun sangat diminati olehku, pasalnya banyak sekali pesan-pesan moral yang
membangkitkan rasa nasionalisme di jiwa para penontonnya. Aku teringat kalimat
dari Nelson Mandela yang mengungkapkan bahwa rasa nasionalisme ialah hal paling
berharga yang tidak bisa dibeli oleh apapun dan film ini berhasil membangkitkan
rasa itu. Film ini pun mengisahkan perjuangan masa-masa kuliah B.J Habibie di
Jerman sampai akhirnya bertemu dengan Ilona Lanovska, gadis Polandia yang
pernah dicintainya ketika masa kuliahnya jauh sebelum beliau menikahi Ainun.
Kedua, film lawas yang dirilis tahun 2008, Taare Zameen Par tidak
pernah absen membuat penontonnya menitikan air matanya. Aku telah berulangkali
menonton film tersebut tapi tak pernah membuat bosan dan tak pernah alpa
menangis sesegukan. Film drama bollywood yang diproduseri oleh Aamir Khan ini
menceritakan tentang Ishaan yang diperankan oleh Darsheel Safary bocah kelas
tiga sekolah dasar yang mengalami disleksia. Awalnya semua orang tak mengetahui
gangguan disleksia yang dialaminya sehingga ia dicap bodoh, nakal dan malas. Apalagi
ia seringkali membolos sekolah sampai ia harus beberapa kali tidak naik kelas. Hingga
akhirnya, orang tuanya memutuskan untuk memindahkannya ke sekolah berasrama
yang disiplin dan tegas.
Namun, di sekolahnya yang baru ia tetap mendapatkan nilai yang
buruk dan tetap dicap bodoh, nakal, dan malas sehingga membuatnya depresi. Sampai
akhirnya ia bertemu dengan guru seni baru Ram Shankar Nikumbh di sekolah
tersebut yang memahami persoalannya. Dengan sabar dan tekun, Nikumbh melatih
Ishaan sedikit demi sedikit dengan pola pengajaran yang beraneka ragam demi
memperjuangkan Ishaan agar dapat membaca, menulis dan berhitung seperti
anak-anak lainnya.
Taare Zameen Par telah mengisahkan seorang anak disleksia dan
bagaimana caranya kita memandangnya dari berbagai sisi. Nikumbh yang diperankan
Aamir Khan menceritakan bagaimana caranya memberikan pengertian dan penerimaan
tanpa syarat kepada orang tua Ishaan yang mengalami disleksia. Dari film ini,
banyak sekali pesan moral yang dapat dipetik bahwa mereka yang berkebutuhan
khusus memiliki hak untuk berbahagia seperti anak-anak lain karena setiap anak
dilahirkan unik serta memiliki bakat yang berbeda-beda.
Terakhir, The Secret Life of Pets merupakan film komedi animasi 3D
tahun 2016. Meskipun bergenre komedi, film ini mengandung pesan moral yang
tinggi untuk tidak menyakiti binatang. Animasi yang lucu dan menghibur tersebut
tak pernah gagal menghadirkan gelak tawa meskipun sudah ditonton berkali-kali. Dalam
petualangan binatang dalam film tersebut ketika Max (Anjing milik Katie) hilang
banyak adegan-adegan menegangkan, lucu, dan menyentuh sehingga pesan moral itu
tersampaikan dengan cara yang tidak diduga-duga.
Comments
Post a Comment